KUALA LUMPUR (AFP) – Seorang migran Rohingya dikhawatirkan menjadi satu-satunya yang selamat dari sebuah kapal yang membawa setidaknya dua lusin pencari suaka yang diyakini mengalami kesulitan di lepas pantai Malaysia dekat Thailand, kata seorang pejabat penjaga pantai, Minggu (26 Juli).
Mohamad Zawawi Abdullah, kepala penjaga pantai untuk negara bagian utara Kedah dan Perlis, mengatakan migran berusia 27 tahun, bernama Nor Hossain, ditahan oleh polisi setelah ia berenang ke pantai di pulau resor Langkawi.
“Berdasarkan informasi dari polisi, migran Rohingya ilegal telah melompat dari kapal yang memiliki 24 orang lainnya dan bahwa dia adalah satu-satunya yang berhasil berenang ke pantai dengan aman,” kata Zawawi.
Operasi pencarian dan penyelamatan telah diluncurkan, tetapi pejabat lain mengatakan kepada AFP bahwa tidak ada mayat atau korban selamat yang ditemukan.
Tidak jelas apa yang terjadi pada kapal itu.
Malaysia yang mayoritas Muslim adalah tujuan favorit bagi Rohingya, yang menghadapi penganiayaan di tanah air mereka yang sebagian besar beragama Buddha di Myanmar, tetapi pihak berwenang dalam beberapa bulan terakhir berusaha menghentikan mereka masuk karena kekhawatiran virus corona.
Banyak dari 700.000 lebih Muslim Rohingya yang melarikan diri dari tindakan keras militer di Myanmar tiga tahun lalu telah berusaha meninggalkan kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak di distrik Cox’s Bazar Bangladesh dengan kapal menuju Malaysia dan negara tetangga Indonesia.
Zawawi mengatakan dua pesawat penjaga pantai dan dua kapal telah dikerahkan untuk mencari daerah yang dicurigai.
Malaysia telah meningkatkan patroli maritim sejak pecahnya epidemi virus corona dalam upaya untuk menghentikan pendaratan kapal Rohingya.