Berita Dunia

Mesir menangkap tersangka predator seksual berantai

Kairo (AFP) – Pihak berwenang Mesir pada Sabtu (4 Juli) menangkap seorang pria yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan gadis dan wanita, dalam kasus yang telah memicu kemarahan online, kata seorang sumber keamanan.

Tuduhan telah beredar luas di media sosial sejak Rabu yang merinci pelecehan seksual yang mengerikan dan pemerasan terkait yang diderita oleh wanita di tangan pria yang sama.

Satu tuduhan mengklaim bahwa dia berusaha melecehkan seorang gadis berusia 14 tahun.

“Orang yang dituduh melecehkan gadis-gadis itu telah ditangkap dan akan menghadapi tuntutan menyusul tuduhan yang dilakukan di media sosial,” kata sumber keamanan.

“Mereka yang terkena dampak harus menyerahkan laporan resmi tentang kerugian yang mereka alami,” tambah sumber itu.

Sumber itu tidak mengidentifikasi tersangka.

Dalam sebuah pernyataan kemudian, jaksa penuntut umum Mesir mengidentifikasi pria itu dan mengatakan penyelidikan diluncurkan.

Menurut laporan media sosial, yang pertama dipublikasikan di akun Instagram, pelecehan telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Jaksa penuntut umum mengatakan menerima pengaduan dari seorang wanita terhadap terduga pelaku sejak November 2016.

Tagar yang sedang tren membawa nama terduga pelaku beredar luas di Twitter dan Facebook, mendesak tindakan pemerintah.

Dewan Nasional Mesir untuk Perempuan (NCW) mengajukan pengaduan resmi kepada jaksa penuntut umum untuk menyelidiki tuduhan tersebut pada hari Sabtu.

“NCW telah mengikuti akun media sosial di Instagram, yang diluncurkan oleh anak perempuan dan perempuan yang mengeluh bahwa seorang pria memperkosa beberapa dari mereka dan secara seksual menyerang dan melecehkan orang lain,” katanya di Facebook.

Ia juga mengatakan bahwa beberapa korban, yang menghubungi dewan, menceritakan bahwa pria itu “memeras dan mengancam akan mencemarkan nama baik mereka menggunakan foto dan klip yang mendokumentasikan kejahatannya yang keji”.

Dewan mendesak para wanita untuk mengajukan pengaduan resmi kepada jaksa.

Beberapa laporan online menunjukkan pelaku adalah seorang mahasiswa.

Universitas Amerika di Kairo mengakui tersangka telah belajar di sana tetapi mengatakan dia meninggalkan universitas pada 2018.

Dia “bukan mahasiswa saat ini di Universitas Amerika di Kairo,” kata sebuah pernyataan.

Pelecehan seksual sangat lazim di Mesir.

Survei PBB telah menemukan bahwa sebagian besar wanita Mesir telah mengalami pelecehan, mulai dari catcalling hingga mencubit dan meraba-raba.

Pihak berwenang Mesir telah mengkriminalisasi pelecehan seksual sejak 2014, tetapi banyak wanita mengeluh bahwa masalahnya masih merajalela.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *