Berita Dunia

Korea Selatan mengatakan pembelot yang memicu kekhawatiran virus korona kemungkinan berenang kembali ke Korea Utara

SEOUL (BLOOMBERG) – Seorang pembelot diduga menghindari penjaga perbatasan Korea Selatan dengan melewati parit drainase dan berenang kembali ke Korea Utara, dalam penyeberangan yang meningkatkan ketegangan di semenanjung dan menyebabkan Pyongyang mengunci sebuah kota karena kekhawatiran virus corona.

Pria berusia 24 tahun itu diperkirakan telah menghindari deteksi dengan melewati parit berduri yang diblokir kawat dan memasuki muara Sungai Han ke laut di sebelah barat, kemudian berenang kembali ke Korea Utara, juru bicara Kepala Staf Gabungan Kim Jun-rak mengatakan pada briefing media pada hari Senin (27 Juli).

Pria itu berada di bawah penyelidikan polisi atas tuduhan pemerkosaan, menurut badan kepolisian provinsi Gyeonggi Nambu. Pembelot, yang melarikan diri ke Korea Selatan pada 2017, didakwa tanpa penahanan fisik bulan lalu karena melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita di rumahnya, tambah polisi.

Pria itu, yang belum disebutkan namanya secara resmi, tampaknya tidak terinfeksi Covid-19, kata otoritas kesehatan Korea Selatan pada briefing terpisah pada hari Senin. Tidak diketahui seberapa jauh pria itu berenang tetapi perjalanan itu bisa mencakup beberapa kilometer.

Penyeberangan itu terjadi ketika Korea Utara mengecam Presiden Korea Selatan Moon Jae-in atas kelompok-kelompok aktivis yang dipimpin pembelot di Korea Selatan yang mengirim selebaran anti-Kim Jong Un dengan balon ke utara melintasi perbatasan.

Bulan lalu rezim Kim meledakkan kantor penghubung bersama di kota perbatasan Korea Utara Kaesong yang merupakan simbol pemulihan hubungan Moon dan mengatakan kepada Seoul bahwa sudah saatnya memutuskan hubungan.

KASUS DICURIGAI

Kim Jong Un memerintahkan Kaesong dikunci setelah para pejabat menemukan seseorang yang mungkin terinfeksi virus corona, Kantor Berita Pusat Korea melaporkan pada hari Minggu.

Laporan itu menambah spekulasi bahwa virus itu telah mencapai Korea Utara meskipun rezim itu belum mengkonfirmasi satu kasus Covid-19. Para pejabat AS dan Jepang mengatakan mereka menduga bahwa Korea Utara memiliki kasus.

Orang itu secara ilegal kembali ke Korea Utara pada 19 Juli, mendorong pemerintah untuk meluncurkan penyelidikan ke unit militer yang bertanggung jawab atas penyeberangan, dengan rencana untuk “memberikan hukuman berat”, kata laporan KCNA.

Sebelas pembelot Korea Utara telah kembali ke rumah dari Korea Selatan sejak 2015, Kantor Berita Korea Selatan Yonhap melaporkan Kementerian Unifikasi mengatakan.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *