Berita Dunia

Prancis Buka Penyelidikan Tersangka Genosida Rwanda yang Ditemukan Bersembunyi di Orleans

Paris (AFP) – Prancis telah membuka penyelidikan atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh mantan pejabat tinggi militer Rwanda, Aloys Ntiwiragabo, selama genosida 1994 di negara itu yang merenggut 800.000 nyawa.

Jaksa anti-terorisme mengatakan kepada AFP pada hari Sabtu (25 Juli) bahwa penyelidikan awal dibuka setelah Ntiwiragabo ditemukan bersembunyi di pinggiran kota Orleans, sekitar 100 km barat daya Paris.

Situs berita investigasi Prancis Mediapart melacak mantan kepala mata-mata Rwanda, yang diidentifikasi oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda (ICTR) sebagai salah satu arsitek genosida.

Baik ICTR, Interpol, Prancis maupun Rwanda tidak secara aktif mencarinya sekarang dan telah membatalkan surat perintah penangkapan bertahun-tahun yang lalu.

Pengungkapan keberadaannya terjadi hampir dua bulan setelah tersangka arsitek genosida lainnya, Felicien Kabuga, ditangkap di pinggiran Paris.

Kabuga, yang menghindari polisi di beberapa negara selama 25 tahun, dituduh membiayai genosida.

Kabuga telah meminta pengadilan di Prancis, dengan alasan kesehatan yang lemah dan mengklaim pengadilan PBB di Afrika akan bias terhadapnya, dan mungkin menyerahkannya kepada pihak berwenang Rwanda.

Prancis telah lama dikenal sebagai tempat persembunyian bagi tersangka genosida yang dicari dan penyelidik Prancis saat ini memiliki lusinan kasus yang sedang berlangsung.

Sebuah pesawat yang membawa Presiden Juvenal Habyarimana, dari mayoritas Hutu Rwanda, ditembak jatuh di Kigali pada tanggal 6 April 1994, melepaskan pembunuhan besar-besaran yang akan meninggalkan sebagian besar Tutsi tetapi juga Hutu moderat tewas.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *