Berita Dunia

Perubahan iklim memicu sambaran petir mematikan di India

PATNA, INDIA (AFP) – Sambaran petir menewaskan 147 orang di negara bagian Bihar, India utara, selama 10 hari terakhir, kata para pejabat pada Minggu (5 Juli), memperingatkan kondisi cuaca yang lebih ekstrem yang akan datang, didorong oleh perubahan iklim.

Sekitar 215 orang – petani, buruh pedesaan dan penggembala ternak – kini telah meninggal akibat pemogokan di negara bagian termiskin di negara itu, kata pihak berwenang.

“Saya diberitahu oleh para ahli cuaca, ilmuwan dan pejabat bahwa kenaikan suhu akibat perubahan iklim adalah penyebab utama di balik meningkatnya sambaran petir,” kata Menteri Manajemen Bencana Bihar Lakshmeshwar Rai kepada AFP.

Dua puluh lima orang tewas pada hari Sabtu, katanya.

Departemen Meteorologi India telah memperingatkan lebih banyak petir dalam 48 jam ke depan.

Sambaran petir selama musim hujan tahunan yang berlangsung dari Juni hingga September cukup umum di India.

Namun para pejabat mengatakan jumlah korban tahun ini di Bihar telah melampaui jumlah total kematian yang tercatat setiap tahun untuk negara bagian itu selama beberapa tahun terakhir, meskipun musim hujan baru saja dimulai.

Tahun lalu, 170 orang tewas dalam sambaran petir selama periode musim hujan.

Ahli agrometeorologi Bihar Abdus Sattar mengatakan kepada AFP bahwa petir dan guntur disebabkan oleh ketidakstabilan skala besar di atmosfer, didorong oleh kenaikan suhu dan kelembaban yang berlebihan.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *