KUALA LUMPUR (REUTERS) – Dua puluh enam pengungsi Rohingya, yang dikhawatirkan tenggelam ketika mencoba berenang ke darat di pulau resor Malaysia Langkawi, ditemukan hidup bersembunyi di semak-semak di pulau kecil terdekat, kata seorang pejabat senior penjaga pantai pada Senin (27 Juli).
Malaysia tidak mengakui status pengungsi, tetapi negara mayoritas Muslim itu adalah tujuan favorit bagi Muslim Rohingya yang mencari kehidupan yang lebih baik setelah melarikan diri dari tindakan keras militer 2017 di Myanmar dan, baru-baru ini, kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.
Sabtu malam, seorang Rohingya berenang ke darat dari sebuah perahu kecil di lepas pantai barat Langkawi.
Para pejabat khawatir bahwa anggota kelompok lainnya tenggelam ketika mencoba mencapai pantai, tetapi mereka kemudian ditemukan di sebuah pulau kecil di lepas pantai.
“Mereka ditemukan bersembunyi di semak-semak di pulau itu,” Mohd Zubil Mat Som, direktur jenderal Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) mengatakan dalam sebuah pesan teks.
Pihak berwenang telah menahan para pengungsi.
Dua migran Rohingya lainnya juga telah ditangkap karena dicurigai melakukan perdagangan manusia sehubungan dengan orang-orang yang ditemukan, kata Mohd Zubil.
Para pengungsi diyakini telah dipindahkan ke sebuah perahu kecil untuk menyelinap ke Malaysia, setelah melakukan perjalanan dengan “perahu induk” yang membawa ratusan Rohingya dari Bangladesh, kata pejabat penjaga pantai.
Bulan lalu, Malaysia telah menahan 269 Rohingya yang tiba di Langkawi dengan kapal yang rusak.
Mohd Zubil mengatakan pada saat itu bahwa puluhan orang di kapal itu diyakini tewas dalam perjalanan yang berlangsung empat bulan.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan bulan lalu Malaysia tidak dapat menerima Rohingya lagi, dengan alasan ekonomi yang sedang berjuang terpukul oleh pandemi virus corona.