Berita Dunia

Masuknya mantan COO Marsalek ke Filipina dipalsukan, kata menteri

Manila (ANTARA) – Catatan imigrasi yang menunjukkan bahwa mantan chief operating officer Wirecard Jan Marsalek tiba di Filipina pada 23 Juni dan berangkat ke China keesokan harinya dipalsukan, kata Menteri Kehakiman Filipina Menardo Guevarra, Sabtu (4 Juli).

Guevarra mengatakan petugas imigrasi yang memasukkan entri fiktif telah dibebaskan dari tugas mereka dan menghadapi sanksi administratif.

“Penyelidikan sekarang telah beralih ke orang-orang yang membuat entri palsu dalam database, motif mereka dan kohort mereka,” katanya kepada wartawan.

Marsalek, 40, dipecat sebagai COO perusahaan Jerman pada 18 Juni setelah auditor EY menolak untuk menandatangani akun Wirecard. Perusahaan, yang pernah menjadi salah satu perusahaan fintech terpanas di Eropa, runtuh seminggu kemudian, berutang kepada kreditor hampir US $ 4 miliar (S $ 5,6 miliar) setelah mengungkapkan lubang US $ 2,1 miliar di akunnya yang menurut EY adalah hasil dari penipuan global yang canggih.

Uang yang hilang itu konon disimpan di rekening escrow di dua bank Filipina, yang membantah memiliki hubungan dengan Wirecard.

Guevarra mengatakan ada kemungkinan Marsalek bisa berada di negara itu, mengatakan kepada Reuters: “Terlepas dari laporan Biro Imigrasi, saya tidak sepenuhnya mengabaikan kemungkinan bahwa Marsalek mungkin berada di Filipina.

“Kami adalah negara kepulauan, dan ada pintu belakang di mana orang asing yang tidak berdokumen dapat menyelinap masuk,” katanya.

Jaksa Munich memperoleh surat perintah penangkapan terhadap mantan CEO Markus Braun dan Marsalek pada 22 Juni. Braun menyerahkan diri pada hari itu, tetapi Marsalek telah menghilang dan nomor ponselnya tidak lagi beroperasi.

Keduanya diduga melakukan manipulasi pasar, pembukuan palsu dan penipuan, sementara lingkaran tersangka telah melebar ke seluruh dewan manajemen Wirecard.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *