Malaysia akan memberlakukan kembali lockdown jika kasus baru mencapai di atas 100 sehari
KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia akan memberlakukan kembali penguncian jika jumlah kasus Covid-19 baru naik menjadi lebih dari 100 sehari, kata menteri yang bertanggung jawab mengelola wabah virus corona pada Minggu (26 Juli).
Negara Asia Tenggara sekarang memasuki apa yang disebutnya perintah kontrol gerakan pemulihan (MCO), dengan sebagian besar bisnis diizinkan beroperasi jika mereka mengikuti langkah-langkah kesehatan seperti mencatat suhu mereka yang memasuki mal, kantor dan toko, dan merekam kunjungan dengan aplikasi pelacakan kontak.
Tetapi kasus baru harian telah melonjak lagi dalam seminggu terakhir.
“Jika mencapai tiga digit, kami tidak punya pilihan selain memperkenalkan kembali MCO dan kami akan lihat,” kata Menteri Senior (Keamanan) Ismail Sabri Yaakob kepada wartawan di ibukota Kelantan, seperti dikutip oleh kantor berita Bernama.
Sebanyak 23 kasus Covid-19 baru dilaporkan pada Sabtu (25 Juli), dibandingkan 21 pada Jumat, sembilan pada Kamis, dan 16 pada Rabu.
Kementerian Kesehatan dengan bangga mengumumkan lebih dari tiga minggu yang lalu, pada 1 Juli, bahwa negara itu telah mencatat nol kasus penularan lokal untuk pertama kalinya sejak Maret, dan hanya memiliki satu kasus baru yang diimpor.
“Saya mengerti bahwa jika MCO diberlakukan lagi, itu akan menyulitkan semua pihak, termasuk kita yang ingin bekerja dan sebagainya tetapi tindakan ini harus diambil,” katanya, seperti dikutip oleh kantor berita nasional.
Menurut data yang dikumpulkan di Malaysiakini, Malaysia terakhir melaporkan lebih dari 100 kasus sehari pada 4 Juni, ketika 277 kasus dilaporkan.
Penghitungan kumulatif infeksi di negara itu mencapai 8.884. Tidak ada korban jiwa baru, dengan jumlah korban tewas tersisa 123.
Datuk Seri Ismail mengatakan salah satu alasan utama kebangkitan kasus adalah kepuasan publik.
“Ini karena masyarakat sudah lupa apa yang perlu dilakukan ketika kita melonggarkan standar operasional prosedur dan jumlah kasus mulai naik lagi,” katanya, seperti dikutip Bernama.