Berita Dunia

Dengan AS sekarang di tangan, CEO BioNTech mencari lebih banyak produksi vaksin

NEW YORK (REUTERS) – Kepala eksekutif BioNTech SE Jerman mengatakan tantangan terbesar yang dihadapinya dan mitra Pfizer Inc sekarang setelah vaksin Covid-19 mereka diizinkan untuk digunakan di Amerika Serikat adalah meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan besar.

“Kita perlu menyelesaikan tantangan manufaktur,” kata Ugur Sahin kepada Reuters dalam sebuah wawancara. “Sangat jelas bahwa lebih banyak dosis diperlukan. Dan kita berurusan dengan pertanyaan itu – bagaimana menghasilkan lebih banyak dosis.” Perusahaan mengatakan mereka akan memproduksi hingga 1,3 miliar dosis vaksin tahun depan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengizinkan vaksin untuk penggunaan darurat pada hari Jumat (11 Desember), setelah Inggris menjadi negara pertama yang mulai menyebarkan suntikan di luar uji klinis awal pekan ini.

Sahin mengatakan dia mengharapkan perusahaan akan menerima persetujuan bersyarat dari Badan Obat-obatan Eropa pada akhir bulan dan dapat mulai meluncurkan vaksin di negara-negara Eropa awal tahun depan.

Salah satu cara yang dia harapkan untuk meningkatkan pasokan adalah dengan membawa lebih awal dari proyeksi 750 juta dosis per tahun pabrik BioNTech yang dibeli dari Novartis AG di Marburg, Jerman.

BioNTech mengatakan akan mulai membuat vaksin di sana pada paruh pertama tahun 2021, dan Sahin mengatakan mereka bekerja untuk mendapatkannya dan menjalankannya pada waktu yang dipercepat.

“Rencana dasarnya adalah 1,3 miliar dosis,” kata Sahin. “Dan kami sedang mengerjakan rencana yang diperpanjang. Saya tidak dapat memberi tahu Anda saat ini apa yang mungkin dan seberapa banyak kami dapat memperluas skala, tetapi kami akan mencoba melakukannya secara signifikan.”

Pasokan vaksin akan terbatas pada awalnya di AS, yang memiliki populasi sekitar 330 juta.

Pemerintah AS telah memesan 100 juta dosis vaksin dua dosis dan dapat bernegosiasi untuk lebih banyak lagi.

Anggota dewan Pfizer dan mantan komisaris FDA Scott Gottlieb mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC bahwa perusahaan telah menawarkan untuk menjual lebih banyak dosis kepada AS baru-baru ini bulan lalu tetapi telah ditolak.

Dalam data yang dirilis minggu ini, Pfizer dan BioNTech mengatakan vaksin mereka mulai memberikan perlindungan kepada penerima bahkan sebelum mereka menerima suntikan kedua. Tampaknya mulai menunjukkan beberapa kemanjuran sekitar 12 hari setelah suntikan pertama.

Sahin mengatakan dia terkejut dengan data: “Kami tahu bahwa respons kekebalan sangat meningkat setelah dosis kedua.”

Dia mengatakan perusahaan belum memutuskan apakah akan mengevaluasi versi dosis tunggal vaksin.

“Ini akan menjadi diskusi yang pasti akan kami lakukan dengan mitra kami Pfizer,” katanya.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *